Hari Gizi Nasional 2020: “GIZI Optimal untuk Generasi
HARI GIZI NASIONAL 2020
Peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun 2020 merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi antara lain melalui edukasi gizi seimbang dan suplementasi Tablet Tambah Darah pada ibu hamil dan remaja putri. Hal ini dapat mendorong percepatan pencapaian RPJMN tahun 2024 bidang kesehatan yaitu percepatan penurunan stunting dan wasting.
Melalui momentum HGN ke-60 tahun 2020 ini diharapkan para pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan unsure pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut berperan serta bekerjasama dalam meningkatkan perbaikan gizi dan derajat kesehatan melalui tema “GIZI Optimal Untuk Generasi MILENIAL”.
Sejarah Peringatan Hari Gizi Nasional
Persoalan gizi di negara kita memangg telah terjadi sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Gizi dulu menjadi salah satu permasalahan yang cukup menjadi sorotan pada masa itu. Pasalnya, pada waktu itu kondisi masyarakat kita masih banyak yang didera kemiskinan, kurang menyadari kondisi kesehatan, dan cenderung tidak memperhatikan asupan makanan. Sehingga, kesehatan masyarakat menjadi sangat memprihatinkan dan terbelakang.
Untuk itu, Bapak Gizi Nasional yakni Prof. Poerwo Soedarmo ditunjuk oleh Menteri Kesehatan pada waktu itu untuk menjadi kepala dari Lembaga Makanan Rakyat (LMR) yang bernama Institut Voor Volksvoeding (IVV) pada saat itu. Institut Voor Volksvoeding (IVV) ini sendiri merupakan lembaga penelitian kesehatan agar bisa mengatasi permasalahan gizi masyarakat Indonesia.
Bapak Gizi Nasional pada waktu itu pun membuat beberapa program dengan memprioritas utama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi pada masyarakat. Namun, Poerwo mendapatkan hambatan yang cukup berarti, karena mayoritas masyarakat Indonesia buta aksara dan kurang mampu. Sehingga, Poerwo membentuk kader-kader untuk mengajarkan soal pentingnya mencukupi gizi pada masyarakat, melalui Sekolah Djuru Penerang Makanan (SDPM) yang didirikan pada 25 Januari 1951.
Kegiatan yang dilakukan melalui Sekolah Djuru Penerang Makanan (SDPM) adalah memberikan pendidikan mengenai pentingnya gizi bagi tubuh dan kesehatan. Tak hanya itu saja, sekolah ini juga melakukan penelitian terhadap pola makan dan penyakit yang berhubungan dengan makanan pada masyarakat.
Setelah SDPM didirikan, tak lama kemudian juga turut berdiri beberapa sekolah-sekolah tentang gizi dan kesehatan seperti misalnya APN (Akademi Pendidikan Ntrisionis) tahun 1956 dimana sekolah tersebut beralih nama menjadi Akademi Gizi setelah Poerwo meminta masukan tentang nama dari ahli bahasa, Harjati Soebadio, agar mempunyai nama yang mencirikan kultur Indonesia.
Sejak mulai saat itu, istilah gizi menjadi sangat popular terutama setelah pengukuhan Profesor Djuned D. Poesponegoro yang menjadi guru besar penyakit anak pada FKUI. Sedangkan Poerwo sendiri ditetapkan menjadi Guru Besar ilmu Gizi pada tahun 1958. Mulai saat itulah pendidikan pergizian Indonesia terus berkembang termasuk salah satunya pendirian bagian gizi di Fakultas Kedokteran UI (Universitas Indonesia) tahun 1958. Dan sampai saat ini pun, banyak lahir organisasi-organisasi di bidang gizi seperti contohnya Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia).
Nah, pada tahun 1960-an, Lembaga Makanan Rakyat (LMR) memperingati tentang dimulainya pengkaderan tenaga gizi di Indonesia serta berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan pada tanggal 25 Januari 1951 pada 10 tahun sebelumnya. Lalu kemudian acara tersebut dilanjutkan kembali oleh Direktorat Gizi Indonesia pada tahun 1970-an sampai sekarang. Tak hanya asal memperingati saja, terdapat makna yang sangat penting juga mendalam di setiap peringatan Hari Gizi Nasional di setiap tahunnya. Dimana kita sebagai masyarakat Indonesia akan selalu dingatkan bahwa betapa pentingnya kebutuhan gizi untuk kesehatan serta kecerdasan dalam menunjang pertumbuhan tubuh dan jiwa kita sebagai manusia. Itulah awal mulanya hari Gizi dan Makanan Nasional serta makna yang terkandung di dalam perayaan Hari Gizi Nasional Indonesia di tetapkan yaitu pada tanggal 25 Januari.
Tujuan Peringatan Hari Gizi Nasional ke-60
Adapun peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 kali ini memiliki tujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan pengetahuan generasi milenial untuk sadar gizi dan kesehatan
- Melakukan penyebarluasan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi optimal dalam mewujudkan pembangunan SDM berkualitas;
- Meningkatan peran media masa dalam kampanye gizi terhadap remaja sebagai salah satu penanggulangan stunting
- Meningkatkan komitmen antara pemangku kepentingan baik sektor kesehatan ataupun non-kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta dalam kesehatan dan gizi.
Komentar
Posting Komentar